Proses berpikir merupakan proses kompleks dan tidak dapat
dilihat secara langsung bagaimana otak bekerja dan informasi di olah. Informasi
yang diterima melalui alat indera akan dipersepsikan oleh bagian-bagian yang
berfungsi secara khusus. Model pembelajaran pemrosesan informasi adalah model
pembelajaran yang menitikberatkan pada aktivitas yang terkait dengan kegiatan
proses atau pengolahan informasi untuk meningkatkan kapabilitas siswa melalui
proses pembelajaran.
Informasi adalah pesan (ucapan atau ekspresi) atau kumpulan
pesan yang terdiri dari order sekuens dari simbol, atau makna yang dapat
ditafsirkan dari pesan atau kumpulan pesan. Informasi dapat direkam atau
ditransmisikan. Hal ini dapat dicatat sebagai tanda-tanda, atau sebagai sinyal
berdasarkan gelombang. Informasi adalah jenis acara yang mempengaruhi suatu
negara dari sistem dinamis. Para konsep memiliki banyak arti lain dalam konteks
yang berbeda. Informasi bisa di katakan
sebagai pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau
instruksi. Namun, istilah ini memiliki banyak arti bergantung pada konteksnya,
dan secara umum berhubungan erat dengan konsep seperti arti, pengetahuan,
negentropy, Persepsi, Stimulus, komunikasi, kebenaran, representasi, dan
rangsangan mental.
Dalam beberapa hal pengetahuan tentang peristiwa-peristiwa
tertentu atau situasi yang telah dikumpulkan atau diterima melalui proses
komunikasi, pengumpulan intelejen, ataupun didapatkan dari berita juga
dinamakan informasi. Informasi yang berupa koleksi data dan fakta seringkali
dinamakan informasi statistik. Dalam bidang ilmu komputer, informasi adalah
data yang disimpan, diproses, atau ditransmisikan. Penelitian ini memfokuskan
pada definisi informasi sebagai pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran,
pengalaman, atau instruksi dan alirannya.
Informasi adalah data yang telah diberi makna melalui
konteks. Sebagai contoh, dokumen berbentuk spreadsheet (semisal dari Microsoft
Excel) seringkali digunakan untuk membuat informasi dari data yang ada di
dalamnya. Laporan laba rugi dan neraca merupakan bentuk informasi, sementara
angka-angka di dalamnya merupakan data yang telah diberi konteks sehingga
menjadi punya makna dan manfaat.
Pemrosesan informasi untuk memindahkan informasi dari memori jangka pendek ke dalam memori jangka panjang disebut pengkodean atau encoding. Sementara itu, menyimpan informasi dalam memorijangka panjang tidak ada gunanya kecuali dapat ditemukan cara untuk mengaktifkan dan memanggil kembali informasi tersebut. Pemrosesan Informasi merujuk pada cara mengumpulkan/menerima stimuli dari lingkungan, mengorganisasi data, memecahkan masalah, menemukan konsep, dan menggunakan simbol verbal dan visual.
Pembelajaran berbantuan media dapat diartikan sebagai
aplikasi media yang digunakan dalam proses pembelajaran, untuk menyalurkan
pesan (pengetahuan, keterampilan dan sikap) serta dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian, dan kemau-an belajar sehingga terjadi proses belajar yang
sesuaitujuan dan terkendali asumsi yang mendasari teori kognitiftentang
multimedia learning, yakni dual-channel (saluran ganda), limited capacity
(kapasitas terbatas), dan
active-processing (pemrosesan aktif). Asumsi saluran ganda (dual-channel
assumption) menyatakan bahwa manusia memiliki saluran terpisah bagi pemrosesan
informasi untuk materi visual dan materi auditori. Informasi berupa kata-kata
diterima oleh mata dan telinga, sedangkan gambar diterima oleh mata yang
merupakan memori sensorik. Setelah diseleksi oleh memori sensorik, informasi
diteruskan ke memori kerja. Di dalam memori kerja, informasi diorganisasikan
untuk diintegrasikan yang selanjutnya diteruskan ke memori jangka panjang.
Model belajar pemrosesan
informasi ini sering
pula disebut model
kognitif information processing, karena dalam proses belajar ini
tersedia tiga taraf struktural sistem informasi, yaitu:
- Sensory atau intake register: informasi masuk ke sistem melalui sensory register, tetapi hanya disimpan untuk periode waktu terbatas. Agar tetap dalam sistem, informasi masuk ke working memory yang digabungkan dengan informasi di long-term memory.
- Working memory: pengerjaan atau operasi informasi berlangsung di working memory, dan di sini berlangsung berpikir yang sadar. Kelemahan working memory sangat terbatas kapasitas isinya dan memperhatikan sejumlah kecil informasi secara serempak.
- Long-term memory, yang secara potensial tidak terbatas kapasitas isinya sehingga mampu menampung seluruh informasi yang sudah dimiliki peserta didik. Kelemahannya adalah betapa sulit mengakses informasi yang tersimpan di dalamnya.
Dalam mengartikan penyampaian informasi dengan multimedia
perlu dibedakan apa yang disebut dengan media pengantar, desain pesan, serta kemampuan sensorik. Media pengantar
mengacu pada sistem yang dipakai untuk menyajikan informasi, misalnya media
berbasiskan media cetakan atau media berbasiskan komputer. Desain pesan mengacu
pada bentuk yang digunakan untuk menyajikan informasi, misalnya pemakaian
animasi atau teks audio. Kemampuan
sensorik mengacu pada jalur pemrosesan informasi yang dipakai untuk memproses
informasi yang diperoleh, seperti proses penerimaan informasi visual atau
auditorial. Sebagai contoh, suatu paparan tentang bagaimana sistem sesuatu alat
bekerja dapat dipresentasikan melalui teks tertulis dalam buku atau melalui
teks di layar komputer (dua media yang berbeda), dalam bentuk rangkaian
kata-kata atau kombinasi kata-kata dan gambar (dua desain pesan yang berbeda),
atau dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan (dua sensorik yang berbeda).
Sebenarnya istilah desan pesan mengacu pada proses manipulasi, atau rencana
manipulasi dari sebuah pola tanda yang
memungkinkan untuk mengkondisi
pemerolehan informasi. Penelitian telah menemukan bukti bahwa desain pesan yang berbeda pada
multimedia instruksional mempengaruhi kualitas performansi (Pranata, 2004).
Beberapa teori yang melandasi perancangan desain pesan multimedia instruksional ialah
teori pengkodean ganda, teori muatan
kognitif, dan teori pemrosesan ganda. Menurut teori pengkodean ganda manusia
memiliki sistem memori kerja yang terpisah untuk informasi verbal dan informasi
visual, memori kerja terdiri atas memori kerja visual dan memori kerja auditori. Teori muatan kognitif
menyatakan bahwa setiap memori kerja memiliki kapasitas yang terbatas.
Sedangkan teori pemrosesan ganda menyatakan bahwa penyampaian informasi lewat
multimedia instruksional baru bermakna jika informasi yang diterima diseleksi
pada setiap penyimpanan, diorganisasikan ke dalam representasi yang
berhubungan, serta dikoneksikan dalam tiap penyimpanan Temuan-temuan penelitian
(Pranata, 2004) telah menguji kebenaran teori pengkodean ganda (dual-coding
theory): terdapat dua buah saluran pemrosesan informasi yang independent yaitu
pemrosesan informasi visual (atau memori kerja visual) dan pemrosesan informasi
verbal (atau memori kerja verbal); kedua memori kerja tersebut memiliki
kapasitas yang terbatas untuk memroses informasi yang masuk. Hal terpenting
yang dinyatakan oleh teori muatan kognitif adalah sebuah gagasan bahwa
kemampuan terbatas memori kerja, visual maupun auditori, seharusnya menjadi
pokok pikiran ketika seseorang hendak mendesain sesuatu pesan multimedia.
Beberapa model telah dikembangkan di antaranya oleh Gagne
(1984), Gage dan Berliner (1988) serta Lefrancois, yang terdiri atas tiga macam
ingatan yaitu: sensory memory atau Ingatan Inderawi (II), Ingatan Jangka Pendek
(IJPd) atau short-term/working memory, Ingatan Jangka Panjang (IJPj) atau
long-term memory. Berdasar ketiga model tersebut dapat dikembangkan diagram
pemrosesan informasi berikut ini:
- Ingatan Inderawi (II)
2.Ingatan Jangka Pendek (IJPd)
Suatu informasi baru yang mendapat perhatian
siswa, tentunya akan berbeda dari informasi yang tidak mendapatkan perhatian
dari mereka. Suatu informasi baru yang mendapat perhatian seorang siswa lalu
terkategori sebagai IJPd sebagaimana dinyatakan Gage dan Berliner (1988, p.285)
berikut: “When we pay attention to a stimulus, the informations represented by
that stimulus goes into short-term memory or working memory.” Jelaslah bahwa
IJPd adalah setiap Ingatan Inderawi yang stimulusnya mendapat perhatian dari
seseorang. Dengan kata lain, IJPd tidak akan terbentuk di dalam otak siswa
tanpa adanya perhatian dari siswa terhadap informasi tersebut. IJPd ini menurut
Lefrancois dapat bertahan relatif jauh lebih lama lagi, yaitu sekitar 20 detik.
Sebagai akibatnya, pengetahuan tentang perbedaan antara kedua ingatan ini lalu
menjadi sangat penting untuk diketahui para guru dan diharapkan akan dapat
dimanfaatkan selama proses pembelajaran di kelasnya. Sekali lagi, perhatian
para siswa terhadap informasi atau masukan dari para guru akan sangat
menentukan diterima tidaknya suatu informasi yang disampaikan para guru
tersebut. Karenanya, untuk menarik perhatian para siswa terhadap bahan yang
disajikan, di samping selalu memotivasi siswanya, seorang guru pada saat yang
tepat sudah seharusnya mengucapkan kalimat seperti: “Anak-anak, bagian ini
sangat penting.” Tidak hanya itu, aksi
diam seorang guru ketika siswanya ribut, mencatat hal dan contoh penting di
papan tulis, memberi kotak ataupun garis bawah dengan kapur warna untuk materi
essensial, menyesuaikan intonasi suara dengan materi, memukul rotan ke meja,
sampai menjewer telinga merupakan usaha-usaha yang patut dihargai dari seorang
guru selama proses pembelajaran untuk menarik perhatian siswanya. Namun hal
yang lebih penting lagi adalah bagaimana menumbuhkan kemauan dan motivasi dari
dalam diri siswa sendiri, sehingga para siswa akan mau belajar dan
memperhatikan para gurunya selama proses pembelajaran sedang berlangsung.
3.Ingatan Jangka Panjang (IJPj)
DAFTAR PUSTAKA
Asri Budingsih. 2002. Belajar dan
Pembelajaran. Yogyakarta: FIP UNY
http://www.penerbitduta.com/read_article/2016/03/model-pemrosesan-informasi-dalam-memori#.WKAFWW997IUhttps://id.wikipedia.org/wiki/Informasi/
https://blogzulkifli.wordpress.com/2011/06/08/teori-pemrosesan-informasi/
Pranata,
Moeljadi. (2004). Efek Redudansi: Desain Pesan Multimedia dan Teori Pemrosesan
Informasi. Jurnal Desain Komunikasi Visual Nirmana Vol. 6, No. 2 Juli 2004.
sedikit menambahkan
BalasHapusMenurut Mayer dan Moreno (2010), teori kognitif pembelajaran yang disajikan pada Gambar 1 didasarkan pada teori beban kognitif dengan fokus mengurangi beban kognitif siswa. Teori beban kognitif memuat tiga jenis pengolahan kognitif selama belajar, yaitu:
1. Beban kognitif intrinsic (intrinsic cognitive load) merupakan beban pikiran dialami siswa selama pembelajaran yang diakibatkan tuntutan konten.
2. Beban kognitif germane (germane cognitive load) merupakan beban pikiran yang dialami siswa selama pembelajaran yang diakibatkan oleh tuntutan untuk mengintegrasikan informasi baru dengan pengetahuan sebelumnya.
3. Beban kognitif extraneous (extraneous cognitive load) merupakan beban pikiran yang dialami siswa selama pembelajaran yang diakibatkan oleh kerja pikiran yang tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran
Di dalam blog anda menyatakan "Sebagaimana terlihat pada diagram" tetapi diagramnya tidak ada, dapatkah anda jelaskan kembali?
BalasHapusModel pemprosesan informasi pada dasarnya menitikberatkan pada cara- cara memperkuat dorongan-dorongan internal. Bagaimana cara memperkuat dorongan internal?
BalasHapusBagaimana memunculkan informasi yang ada di memori jangka pendek agar menjadi memori jangka panjang?
BalasHapusinformasi diterima melalui panca indra kita, lalu informasi dimasukkan kedalam memori kita lalu dengan adanya perhatian kita memilih dari sekian banyak informasi yang kita terima sehingga masuk ke memory jangka pendek kita lalu dilakukan terus latihan atau pengulangan sehingga ia akan menjadi memori jangka panjang.Namun jika tidak adanya pengulangan maka informasi yang diterima akan mudah dilupakan. Untuk mudah dingat bisa dilakukan dengan pengkodean mengenai informasi yang didapat yang sudah masuk di memori jangka pendek.
HapusApa yang menyebabkan suatu informasi tidak masuk ke dalam memori jangka panjang?
BalasHapusbagaimana cara mengolah informasi yang kita dapat agar dapat masuk kedalam memori jangka panjang?
BalasHapusSuatu proses penyimpanan informasi yang permanen. Memori jangka panjang ini berasal dari memori jangka pendek yang selalu diulang-ulang dan berkesan bagi individu sehingga informasi yang ia terima dapat bersifat permanen dan bila suatu saat ia butuhkan maka akan teringat lagi. Informasi yang sudah tersimpan di dalam penyipanan jangka panjang ini sulit untuk hilang, sehingga dapat diingat dengan mudah. Jelaslah bahwa penyimpanan jangka panjang adalah penyimpanan jangka pendek yang mendapat pengulangan. Kata lainnya kata lainnya penyimpanan jangka panjang tidak akan terbentuk tanpa adanya pengulangan.
HapusDapatlah disimpulkan sekarang bahwa pengulangan merupakan kata kunci dalam proses pembelajaran. Karenanya, latihan selama di kelas atau di rumah merupakan kata kunci yang akan sangat menentukan keberhasilan atau ketidak berhasilan suatu pengetahuan yang diingat dalam jangka waktu yang lama. Itulah sebabnya, ada guru berpengalaman yang menyatakan kepada siswanya bahwa akan jauh lebih baik untuk belajar 6 × 10 menit daripada 1 × 60 menit.
Selain pengulangan atau latihan, beberapa hal penting yang harus diperhatikan Bapak dan Ibu Guru agar suatu pengetahuan dapat diingat siswa dengan mudah adalah:
1. Sesuatu yang sudah dipahami akan lebih mudah diingat siswa daripada sesuatu yang tidak dipahaminya. Contohnya, proses untuk mengingat bilangan 17.081.945 akan jauh lebih mudah daripada proses mengingat bilangan 51.408.791 karena bilangan pertama sudah dikenal para siswa, apalagi jika dikaitkan dengan hari kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945 yang dapat ditulis menjadi 17–08–1945.
2. Hal-hal yang sudah terorganisir dengan baik akan jauh lebih mudah diingat siswa daripada hal-hal yang belum terorganisir. Contohnya, mengingat susunan bilangan 4, 49, 1, 16, 9, 36, dan 25 akan jauh lebih sulit daripada mengingat bilangan berikut yang sudah terorganisir dengan baik: 1, 4, 9, 16, 25, 36, dan 49.
3. Sesuatu yang menarik perhatian siswa akan lebih mudah diingat daripada sesuatu yang tidak menarik hatinya. Acara televisi yang menarik perhatian para siswa akan memungkinkan para siswa untuk duduk berjam-jam di depan TV dan jalan ceriteranya akan mampu mereka ingat dengan mudah. Namun hal yang sebaliknya akan terjadi juga, yaitu suatu proses pembelajaran yang tidak menarik perhatian mereka dapat menjadi beban bagi siswa dan tentunya juga bagi para guru.
kenapa informasi yang diterima melalui pendengaran itu lebih bertahan lama dibandingkan informasi yang diterima melalui penglihatan?
BalasHapusmenurut saya tidak selalu pendengaran lebih lama teringat, karena dalam memproses informasi penglihatan juga berpengaruh pada pendengaran. karena hanya jika pendengaran atau penglihatan saja menurut saya kurang efektif informasi yang diterima
Hapusdalam pemprosesan informasi bagaimana caranya siswa dapat memahami materi yang diajarakan dari segi pengaruh guruny !
BalasHapusIngatan Inderawi (II)
BalasHapusSebagaimana terlihat pada diagram di atas, suatu masukan/informasi yang terdapat pada stimulus atau rangsangan dari luar akan diterima manusia melalui panca inderanya. Informasi tersebut menurut Lefrancois akan tersimpan di dalam ingatan selama tidak lebih dari satu detik saja. Ingatan tersebut akan hilang lagi tanpa disadari dan akan diganti dengan informasi lainnya. Ingatan sekilas atau sekelebat yang didapat melalui panca indera ini biasanya disebut ’sensory memory’ atau ‘ingatan inderawi’.
Ingatan Jangka Pendek (IJPd)
Suatu informasi baru yang mendapat perhatian siswa, tentunya akan berbeda dari informasi yang tidak mendapatkan perhatian dari mereka. Suatu informasi baru yang mendapat perhatian seorang siswa lalu terkategori sebagai IJPd sebagaimana dinyatakan Gage dan Berliner (1988, p.285) berikut: “When we pay attention to a stimulus, the informations represented by that stimulus goes into short-term memory or working memory.”
Ingatan Jangka Panjang (IJPj)
Mengapa Ibukota Indonesia jauh lebih mudah diingat daripada Ibukota Negeria? Untuk menjawabnya, perlu disadari adanya suatu kenyataan bahwa Jakarta jauh lebih sering disebut dan didengar namanya daripada Lagos; misalnya dari buku, pembicaraan, televisi, ataupun koran. Karenanya, Jakarta sebagai Ibukota Indonesia kemungkinan besar sudah tersimpan di dalam IJPj. Informasi yang sudah tersimpan di dalam IJPj ini sulit untuk hilang, sehingga Jakarta dapat diingat dengan mudah. Jelaslah bahwa IJPj adalah IJPD yang mendapat pengulangan. Kata lainnya IJPj tidak akan terbentuk tanpa adanya pengulangan. Dapatlah disimpulkan sekarang bahwa pengulangan merupakan kata kunci dalam proses pembelajaran.
Jelaskan maksud dari negentropy, Persepsi, Stimulus, representasi, dan rangsangan mental!
BalasHapusfaktor apa yang mempengaruhi informasi hanya masuk sampai tahap short term memory dan tidak sampai pada tahap penyimpanan long term memory?
BalasHapusberdasarkan penjelasan dari pertanyaan sebelumnya juga berkaitan dengan memori jangka pendek yakni adanya perhatian karena Perhatian sangat penting, oleh karena itu selalu upayakan agar siswa anda benar-benar memperhatikan pelajaran. Meskipun terkadang mereka tampak melihat guru menjelaskan, namun belum tentu pikiran mereka tertujudengan hal yang disampaikan dan Sebaiknya utamakan belajar dengan memahami dari pada melalui hafalan. Karena hal yang dipahami akan lebih lama lengketnya daripada yang dihapal. Namun tidak menutup kemungkinan hapalan itu bisa juga bertahan dimemory jangka panjang asalkan dengan rajin mengulang
Hapussedikit menambahkan,
BalasHapusRobert. M. Gagne sebagaimana yang dikutip oleh Bambang Warsita, dalam bukunya : The Conditioning of Learning mengemukakan bahwa ; Learning is a change in human disposition or capacity, wich persists over a period time, and wich is not simply ascribable to process of growth. Belajar adalah perubahan yang terjadi dalam kemampuan manusia setelah belajar secara terus menerus, bukan hanya disebabkan oleh proses pertumbuhan saja Dan Gagne menyatakan bahwa belajar merupakan seperangkat proses yang bersifat internal bagi setiap individu sebagai hasil transformasi rangsangan yang berasal dari peristiwa eksternal di lingkungan individu yang bersangkutan (kondisi)
Gagne membuat rumusan yang berisi urutan untuk menimbulkan peristiwa pembelajaran, yaitu :
a. Pembelajaran yang dilakukan dikondisikan untuk menimbulkan minat peserta didik, dan dikondisikan agar perhatian peserta didik terpusat pada pembelajaran sehingga mereka siap untuk menerima pelajaran.
b. Memulai pelajaran dengan menyampaikan tujuan pembelajaran agar peserta didik mengetahui apa yang diharapkan setelah menerima pelajaran.
c. Guru harus mengingatkan kembali konsep yang telah dipelajari sebelumnya.
d. Guru siap untuk menyampaikan materi pelajaran.
e. Dalam pembelajaran guru memberikan bimbingan atau pedoman kepada siswa untuk belajar.
f. Guru memberikan motivasi untuk memunculkan respon siswa.
g. Guru memberikan umpan balik atau penguatan atas respon yang diberikan siswa baik dalam bentuk lisan maupun tulisan.
h. Mengevaluasi hasil belajar, dan
i. Memperkuat retensi dan transfer belajar.
Gagne membuat 7 macam pengelompokan media, yaitu :
Benda untuk didemostrasikan, komunikasi lisan, media cetak, gambar diam, gambar gerak, film bersuara, dan mesin belajar.
Gagne merumuskan “ The domains of Learning “, yaitu :
Kemampuan belajar manusia yang terbagi kepada lima kategori :
a. Motor/skill : ketramppilan motorik.
b. Informasi verbal : dapat menjelaskan sesuatu dengan berbicara, menulis, menggambar.
c. Kemampuan intelektual, yaitu kemampuan manusia dalam berinteraksi dengan dunia luar yang berkaitan dengan symbol-simbol.
d. Strategi kognitif : organisasi keterampilan yang internal.
e. Sikap.
Gagne membuat rumusan tahapan dalam tujuan dan tingkatan belajar :
Tahapan tujuan belajar diawali dari yang mudah (rendah), sedang, ke sulit (tinggi), dan tahapan ini berbanding lurus dengan tahapan proses belajar, yaitu dari yang paling sederhana ke yang kompleks. Adapun tingkatan belajar ada empat : belajar fakta, belajar konsep, belajar prinsip, dan pemecahan masalah (Harjanto, 2000 : 159).
Manfaat teori pemrosesan informasi antara lain:
BalasHapus1.Membantu terjadinya proses pembelajaran sehungga individu mampu beradaptasi pada lingkungan yang selalu berubah
2.Menjadikan strategi pembelajaran dengan menggunakan cara berpikir yang berorientasi pada proses lebih menonjol
3.Kapasilitas belajar dapat disajikan secara lengkap
4.Prinsip perbedaan individual terlayani.
Hambatan teori pemrosesan informasi antara lain:
1.Tidak semua individu mampu melatih memori secara maksimal
2.Proses internal yang tidak dapat diamati secara langsung
3.Tingkat kesulitan mengungkap kembali informasi-informasi yang telah disimpan dalam ingatan
4.Kemampuan otak tiap individu tidak sama.
Jika seseorang mengalami amnesia karena kecelakaan, bagaimana mengembalikan ingatan jangka panjangnya? Berapa lama waktu yang dibutuhkan?
BalasHapusdengan cara memancing ingatan lama, mungkin disini orang-orang terdekatlah yang dapat membantu untuk mengembalikan lagi ingatan tersebut. waktuk yang dibutuhkan tidak dapat ditetapkan, karena setiap orang berbeda-beda tingkatan untuk mengikat sesuatu kembali
Hapussedikit menambahkan Kelebihan teori pemrosesan informasi
BalasHapusDengan menerapkan teori pemprosesan informasi akan membantu meningkatkan keaktifan peserta didik dalam berfikir. Sehingga peserta didik akan didorong untuk berfikir di dalam kegiatan pembelajaran.
Peserta didik akan berusaha untuk mengaitkan proses pembelajaran yang menarik dengan materi yang disampaikan.
Guru dan pendidik di tuntut untuk kreatif dalam kegiatan pembelajaran. Guru dituntut dapat menyampaikan materi pembelajaran dengan metode belajar yang menyenangkan dan menarik sehingga peserta didik dapat menerima materi dengan baik, sehingga peserta didik akan mudah memahami dan mengingat materi yang disampaikan.
Jelaskan mengenai media pengantar
BalasHapus